Terakhir, Catur Juliantono (32) meninggal karena terkena petasan di Stadion Patriot Candrabhaga (2/9). Kabar terkini (4/9), pihak kepolisian sudah menangkap pelaku pelontar petasan berinisial ARP.
"Tentu saya kira INASGOC akan menyiapkan sedini mungkin, di mana sistem keamanan menjadi hal yang penting. Jadi, semua nantinya harus berbasis IT, termasuk pemeriksaan tas-tas yang dibawa nantinya juga harus diperhatikan dan harus ada loker khusus," kata Imam kepada para awak media di Kemenpora, Senin (4/9) sore.
Dengan demikian, Menpora melanjutkan, sesampainya di dalam stadion itu penonton sudah duduk nyaman dengan nomor duduknya dan bagi siapapun yang terlihat mencurigakan harus langsung ditindak.
"Security system ini adalah penting sekali untuk diterapkan di Asian Games nanti," katanya, menambahkan.
Lebih lanjut, Imam berharap agar mediang Catur berada dalam tempat terbaik. Kejadian tersebut, lanjutnya, menjadi peringatan penting bagi seluruh pecinta olahraga.
"Ini peringatan penting bagi kita semua khususnya PSSI, bahwa kita harus betul-betul teliti, rapi, tertib dan ke depan tidak boleh ada lagi peralatan-peralatan yang tidak berkaitan dengan pertandingan kemudian masuk ke dalam stadion," ucap Imam.
"Nah ini menjadi penting untuk kita sadari dari awal karena ini soal kriminal tentu saya mohon kepada aparat kepolisian untuk mengusut sampai ke akarnya, jangan sampai ada lagi kecurangan-kecurangan yang menyebabkan nyawa hilang dengan sia-sia," ucapnya melanjutkan. </span> (bac)
Baca Kelanjutannya Buntut Kematian Catur, Menpora Minta Keamanan Canggih Stadion : http://ift.tt/2eVxP3uBagikan Berita Ini
0 Response to "Buntut Kematian Catur, Menpora Minta Keamanan Canggih Stadion"
Post a Comment