Saat 'Nyawa' Timnas Indonesia Nyaris Melayang di Selayang

Tanpa Evan Dimas, kartu merah Hanif Sjahbandi, dan Satria Tama cedera di tengah laga. Timnas Indonesia mengalami banyak masalah dan pada akhirnya bisa tersenyum pada laga lawan Vietnam di Stadion Selayang Municipal Council.

Timnas Indonesia sudah mengalami masalah sebelum laga dimulai dengan absennya Evan Dimas karena akumulasi kartu. Meski coba mengajukan banding, proses itu gagal sehingga pemain bernomor punggung enam itu harus absen.

Tanpa Evan Dimas, Timnas Indonesia kesulitan mengatur serangan. Pemain-pemain yang ada di lapangan tidak mampu menggantikan peran Evan Dimas untuk mendistribusikan bola.

Alhasil, Timnas Indonesia lebih banyak tertekan oleh Vietnam. Vietnam punya 2-3 peluang untuk mencetak goll di babak pertama, sedangkan Indonesia hanya punya peluang lewat tembakan jarak jauh Septian David Maulana.

Masuk ke babak kedua, Vietnam terus meningkatkan tekanan ke lini pertahanan Indonesia. Serangan cepat yang memanfaatkan umpan-umpan pendek terus mengoyak pertahanan Indonesia.

Gempuran Vietnam membuat pendukung Timnas Indonesia cemas sepanjang laga. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Lini pertahanan Indonesia pun berusaha mati-matian menjaga gawang tak kebobolan. Satria Tama tampil gemilang menjaga gawang Indonesia. Setelah menepis bola sundulan Vu Van Thanh di akhir babak pertama, Satria Tama sukses mementahkan tendangan Nguyen Cong Phuong di kotak penalti .

Masalah makin bertambah ketika Satria Tama mulai mengeluhkan cedera dan terlihat beberapa kali mendapatkan perawatan.

Di saat Timnas Indonesia tengah mengkhawatirkan kondisi Satria Tama, problem lain muncul lewat Hanif Sjahbandi. Gelandang Timnas Indonesia itu mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-63 karena memukul Ho Tuan Tai.

Belum lepas kebingungan harus bermain dengan 10 orang, Satria Tama akhirnya harus keluar lapangan karena tak kuat menahan sakit di kaki kanannya.

Kurniawan Kartika Ajie yang cedera di laga lawan Timor Leste harus turun bermain mengawal gawang Indonesia.

Dengan kondisi kalah jumlah pemain, Timnas Indonesia mati-matian bertahan di sisa 25 menit terakhir. Vietnam coba membombardir pertahanan Indonesia lewat berbagai cara, mulai dari umpan pendek hingga bola silang, mulai dari tendangan jarak jauh hingga sundulan.

Garuda Muda pun bisa dibilang tak punya peluang berarti di babak kedua karena serangan-serangan mereka mudah dipatahkan.

Momen dramatis di laga ini adalah saat Ho Tuan Tai berdiri bebas di menit-menit akhir. Tembakan Tuan Tai mengarah ke gawang namun Kartika Ajie berhasil membendung dan bola kemudian mengenai mistar gawang.

Dampak Positif Imbang Lawan Vietnam

Indonesia memang hanya meraih satu poin di laga ini namun satu poin ini benar-benar penting lantaran beberapa alasan.

Pertama, satu poin yang didapat Indonesia mencegah Vietnam memastikan diri lolos ke semifinal. Bila saja Vietnam mampu mengantongi kemenangan atas Indonesia, maka mereka sudah otomatis memegang tiket semifinal. Hal itu tentu akan memunculkan kekhawatiran Vietnam tak lagi mati-matian di laga terakhir lawan Thailand.

Kedua, dengan belum ada satu tim pun yang lolos dari grup B, maka laga sengit masih bakal terjadi di duel terakhir antara Vietnam lawan Thailand. Kedua tim itu bakal saling bunuh dan bisa jadi keuntungan untuk Indonesia.

Indonesia hanya butuh kemenangan 1-0 atas Kamboja bila ada pemenang duel antara Thailand vs Vietnam, dan butuh kemenangan 3-0 untuk memastikan lolos tanpa bergantung hasil Thailand vs Vietnam.

Ketiga, kesuksesan mengakhiri laga tanpa kalah saat menghadapi Vietnam, juga Thailand di duel sebelumnya, makin membuat para pemain Timnas Indonesia percaya diri.

"Bagi saya, hasil seri adalah hasil seri, namun kami mendapat kemenangan moral hari ini."

"Saya harap hasil seri ini meningkatkan semangat untuk memenangkan pertandingan di laga selanjutnya," ucap pelatih Timnas Indonesia Luis Milla. </span> (ptr)

Let's block ads! (Why?)