Lorenzo: Saya di Ducati Seperti Messi di Lini Tengah

Jorge Lorenzo menyebut dirinya tak menyesali kepindahan ke Ducati. Lorenzo sadar ia butuh waktu untuk beradaptasi.

Lorenzo sempat tampil kompetitif di GP Austria dengan memimpin balapan di awal lomba. Namun ia gagal bersaing di pertengahan balapan dan harus puas finis di posisi keempat.

Meski gagal naik ke podium, Lorenzo mengakui bahwa GP Austria merupakan penampilan terbaiknya musim ini. Lorenzo menikmati balapan dan bisa tampil kompetitif.

Lorenzo menilai penampilannya bersama Ducati makin menunjukkan peningkatan.

"Di Ducati saya lebih banyak mendengar. Bila di Yamaha, Valentino Rossi memang lebih sering berbicara di media namun saya selalu menginginkan motor yang kompetitif seperti halnya partner saya dan Yamaha selalu melakukan itu."

"Kini yang saya inginkan adalah membuat Ducati jadi motor terbaik dengan kerja sama bersama para mekanik," tutur Lorenzo seperti dikutip dari Sportfair.

Jorge Lorenzo sempat memimpin balapan di beberapa lap awal pada GP Austria. (Foto: AFP PHOTO / Jure Makovec)

Lorenzo mengakui bahwa sejak kepindahan ke Ducati, ia yang harus menyesuaikan gaya balapnya dengan motor tersebut, bukan sebaliknya. Karena itulah ia butuh waktu untuk bisa benar-benar menampilkan performa maksimal motor Ducati.

"Mengorbankan gaya balap saya sebelumnya adalah seperti meletakkan Lionel Messi di lini tengah," tutur Lorenzo memberikan perumpamaan.

Lorenzo pun menegaskan bahwa dirinya tak pernah menyesali keputusan pindah ke Ducati meski dengan begitu ia tak bisa bersaing dalam perburuan gelar juara dunia tahun ini. Saat ini, Lorenzo masih ada di posisi ketujuh dengan nilai 79 poin, tertinggal 95 angka dari pemimpin klasemen Marc Marquez.

"Saya tidak pernah menyesalinya. Saya 30 tahun dan sudah jadi juara dunia. Setelah memenangkan segalanya di Yamaha, saya ingin membuktikan sesuatu di sisa karier saya," ujar pebalap asal Spanyol ini.

Let's block ads! (Why?)