Demikian diungkapkan Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Olahraga Rekreasi Kemenpora, Hamka Hendra Noer, usai melaksanakan ritual adat pengambilan air dan tanah suci bersama pemuka adat Bantik di Desa Bengkol, Manado, Jumat (28/7).
"Di Sulut (Sulawesi Utara) ini ada dua titik (GPN), kemarin sudah di Minahasa Utara dan sekarang di Manado. Secara formal, kegiatan gowes ini untuk mengajak masyarakat berolahraga. Di sisi lain, ada spirit nasionalisme di dalamnya," kata Hamka.
Selama setahun terakhir GPN menjadi salah satu program andalan Kemenpora di bawah bendera 'Ayo Olahraga'. GP tahun ini melintasi 90 Kabupaten/Kota.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk mempererat semangat nasionalisme di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Di 90 Kabupaten/Kota kita lakukan proses pengambilan tanah dan air sesuai dengan adat masing-masing daerah. Kali ini di Suku Bantik, Minahasa," jelasnya.
Lanjut Hamka, GPN ini adalah bagian dari pembudayaan masyarakat sehat, bugar dan ceria. Pasalnya, dari indeks tingkat kebugaran 67 persen, saat ini masyarakat Indonesia belum mencapai 30 persen di antaranya.
"Meskipun di sisi lain ada nilai nasionalismenya. Efek lainnya, promosi pariwisata di Manado dan nilai rekreasinya juga diharapkan bisa terangkat," ujar Hamka.
Kegiatan GPN 2017 edisi Manado akan dibuka dengan senam poco-poco yang dilanjutkan dengan prosesi penyerahan tanah dan air suci dari Walikota Manado ke Menpora Imam sebelum secara resmi melepas peserta gowes. (jun)
Baca Kelanjutannya Tiga Ribu Pesepeda Ikut Gowes Nusantara Manado : http://ift.tt/2v6BAMDBagikan Berita Ini
0 Response to "Tiga Ribu Pesepeda Ikut Gowes Nusantara Manado"
Post a Comment