Susy sebetulnya memasang target semifinal untuk Indonesia di kejuaraan tersebut. Namun meski sudah melampaui target, tuan rumah tak mampu mengatasi etos kerja Korea Selatan di dalam lapangan.
"Kalah bertarung, kami sudah di atas angin sebetulnya. Sayang, memang kami sudah lewat target, tapi kalau sudah selangkah lagi jadi juara kan sayang," kata Susy kepada para awak media.
"Harusnya mati-matian saja, semua sama-sama capek. Ini soal kekuatan, kemauan, dan mental. Korea Selatan juga bermain dengan kondisi yang sama, tinggal siapa yang lebih tahan saja," katanya menambahkan.
Walau kalah semangat juang dari Korea Selatan, Susy mengatakan para atlet Indonesia sesungguhnya sudah berjuang maksimal.
Kekalahan tersebut, lanjut Susy, jadi pelajaran bahwa setiap hasil yang baik perlu perjuangan.
"Evaluasi setiap sektor cukup ketat dari kekalahan ini. Kekuatan kami sebetulnya berimbang. Kekalahan Grego mungkin itu jadi titik balik Korea Selatan jadi bermain lebih percaya diri," ucap Susy.
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung yang bermain mati-matian dalam kondisi kaki keram, tumbang dari Se Young An 19-21 21-17 20-22. Kekalahan tersebut menjadikan hasil imbang 2-2, sebelum akhirnya 2-3 kalah di ganda putri.
"Grego sedikit salah startegi dan kurang siap. Tapi memang terakhir perjuangan ganda putri Korea Selatan yang membuahkan hasil," ucap Susy melanjutkan. (bac)
Baca Kelanjutannya Susy Susanti: Permainan Indonesia Kurang Total : http://ift.tt/2uW5xyKBagikan Berita Ini
0 Response to "Susy Susanti: Permainan Indonesia Kurang Total"
Post a Comment