Plt Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Jonni Mardizal mengatakan, ke-68 Paskibraka itu merupakan pasukan inti yang terbaik yang dimiliki tiap-tiap provinsi di Indonesia.
Bedanya, tahun ini jumlah peserta yang dikirim berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 136 orang di mana masing-masing provinsi mengirimkan dua pasang Paskibraka. Hal itu sesuai perubahan di Permenpora No. 0065 Tahun 2015 yang menghapuskan seleksi di tingkat pusat dan sepenuhnya seleksi diserahkan ke provinsi.
Selain itu, masalah yang menimpa Gloria Natapradja Hamel yang tidak bisa ikut dalam pasukan pengibar bendera pusaka lantaran dua kewarganegaraan pada 2016 lalu pun dijamin Jonni tidak akan terulang lagi.
"Itu catatan tahun lalu, ada keteledoran dari segi administratif. Sekarang kami tetap pakai persyaratan sesuai dengan petunjuk teknis yang ada," ungkap Jonni saat konferensi pers di Kantor Kemenpora, Selasa (25/7).
Meski begitu, Jonni menambahkan, kemungkinan adanya peserta yang gagal dalam tahapan pendidikan dan pelatihan tetap terbuka. Sebab itu, masing-masing daerah sejak awal diminta untuk menyiapkan peserta cadangan sebagai pengganti sekitanya ada utusannya yang tidak bisa mengikuti seluruh pendidikan dan pelatihan karena satu dan lain hal nantinya.
Selain mendapatkan pendidikan dan latihan tentang baris-berbaris, peserta pusdiklat Paskibraka juga bakal menerima banyak materi lain. Mulai dari etika pergaulan, wawasan kebangsaan, manajemen organisasi dan perubahan serta bela negara.
"Setelah menjalankan tugas menaikkan dan menurunkan bendera pusaka, seluruh Paskibraka akan berkunjung ke beberapa instansi pemerintah untuk menggelar apel kebangsaan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air," ucap Jonni. (har/bac)
Baca Kelanjutannya Sebanyak 68 Paskibraka Nasional Jalani Diklat di Cibubur : http://ift.tt/2eK524NBagikan Berita Ini
0 Response to "Sebanyak 68 Paskibraka Nasional Jalani Diklat di Cibubur"
Post a Comment