Mereka diberikan waktu selama sepekan sebelum kembali ke pemusatan latihan untuk persiapan SEA Games 2017 yang akan dimulai pada pertengahan Agustus di Kuala Lumpur.
Kebijakan PSSI itu pun mendapat sorotan dari eks gelandang Timnas Indonesia, Ansyari Lubis. Ia menilai, keputusan itu tidak ideal.
Pasalnya, Ansyari melanjutkan, keputusan untuk mengembalikan pemain ke klub bisa mengganggu persiapan Timnas U-22.
"Saya pribadi melihatnya terlalu riskan (jika para pemain Timnas U-22 dikembalikan dulu ke klub masing-masing)," terang pemain yang pernah memperkuat Persib itu pada awal 2000-an.
Ansyari menerangkan, ada dua risiko jika para pemain Timnas U-22 dikembalikan untuk sementara ke klub masing-masing.
"Pertama menyangkut kebersamaan tim. Jika dikembalikan ke klub masing-masing jadi sayang saja karena sebelumnya para pemain sudah disatukan di Timnas."
"Ini akan berpengaruh terhadap kebersamaan mereka. Apalagi, waktunya sudah mepet dan seharusnya mereka tetap disatukan," terang Ansyari.
Mantan pemain yang pernah melatih Pro Duta itu menambahkan, yang diperlukan skuat adalah masa istirahat sejenak. Setelah itu, ia melanjutkan, pemain bisa kembali ke pemusatan latihan.
"Tapi kalau dikembalikan di klub jelas bukan rehat karena pasti akan dimainkan di klub mereka masing-masing," ujar Ansyari.
Kemungkinan cedera, diyakini Ansyari, bisa menjadi risiko kedua jika pemain tetap dimainkan di klub dalam laga kompetitif.
"Tak ada yang bisa menjamin soal kemungkinan cedera pemain. Tapi sebaiknya memang menghindari risiko itu di klub masing-masing," tuturnya.
Terlepas dari itu semua, Ansyari tetap berusaha berpikir positif bahwa langkah yang diambil PSSI sudah didasarkan pertimbangan matang. (jun) Baca Kelanjutannya 'Riskan Jika Timnas U-22 Dikembalikan Dulu ke Klub' : http://ift.tt/2v7jeMb
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Riskan Jika Timnas U-22 Dikembalikan Dulu ke Klub'"
Post a Comment