Ratu Tisha Sowan ke Kemenpora

Jakarta, CNN Indonesia -- PSSI berharap hubungannya dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, semakin 'mesra'. Untuk itu, induk cabang olahraga sepak bola tersebut mewacanakan koordinasi langsung sebulan sekali dengan Kemenpora.

Upaya tersebut tercipta usai kunjungan PSSI ke Kemenpora, Rabu (26/7). Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, PSSI yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Joko Driyono dan Sekjen Ratu Tisha Destria, bertemu Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.

"Ini lebih ke arah sowan sebagai pengurus baru PSSI. Saya mohon izin, perkenalan kembali sebagai tahapan baru. Saya laporkan juga perkembangan yang ada di PSSI, kemudian apa langkah-langkah program jangka pendeknya, yang paling penting area sinergi kami dengan pemerintah," kata Tisha.

Tisha terpilih sebagai Sekjen baru menggantikan Ade Wellington pada awal Juli 2017. Ade sebelumnya mengundurkan pada April 2017. Tisha mencatatkan sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Sekjen PSSI.

Ratu Tisha menggantikan Ade Wellington sebagai Sekjen PSSI. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H.)

"Yang kami sepakati antara PSSI dan Kemenpora nantinya akan ada diskusi dan dialog rutin seperti ini. Bukan kalau ada sesuatu baru dilakukan, tapi kami coba lapor baik itu secara verbal atau dokumen. Seperti ini, mungkin sebulan sekali," sambungnya.

Lebih lanjut, Tisha mengatakan akan berusaha menepati janji PSSI sedari awal, yakni dapat bersinergi dengan Kemenpora. Nantinya, PSSI akan mengkaji lebih dalam tentang fokus area yang dapat disinergikan bersama Kemenpora.

"Sangat positif (pertemuan) tadi. Dari Pak Sesmen berpesan fokus kerja dari PSSI harus segera dibentuk dan disinergikan area kerja dengan pemerintah untuk segera bisa dilaporkan. Hal-hal yang berkaitan dengan program-program sudah kami sampaikan," ucap Tisha.

"Pak Sesmen menyambut dengan baik, yang paling utama Asian Games yang merupakan PR besar juga bagi PSSI dan Kemenpora untuk fokus ke area tersebut," ucap mantan direktur kompetisi PT Liga Indonesia Baru tersebut. (har/jun)

Let's block ads! (Why?)