Evan Dimas Ungkap Faktor Performa Sepak Bolanya

Jakarta, CNN Indonesia -- Performa pesepakbola Bhayangkar FC, Evan Dimas, di tim nasional belakangan mendapat kritik. Penampilan pemain berusia 23 tahun itu dinilai naik turun, bahkan sempat ada pula rumor indisipliner yang ia lakukan.

Salah satu konsekuensi yang mesti ia terima adalah tidak diikutsertakan dalam pertandingan persahabatan melawan Kamboja dan Puerto Rico beberapa waktu lalu. Menanggapi hal ini, Evan mengatakan salah satu sebab performanya tidak stabil adalah karena ia masih beradaptasi dengan kiprahnya di kompetisi Liga 1.

"Karena waktu saya masih bermain di Timnas U-19, saya belum merasakan atmosfer liga yang sebetulnya. Dengan usia muda dan lawan senior sekarang, saya pribadi merasakan masih meraba. Lawan senior ternyata beda, tak seperi pada saat di Timnas U19," kata Evan kepada wartawan dalam konferensi pers 'Jagoan Bola Giant untuk Indonesia 2017' di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (20/6) malam.

Lebih lanjut, Evan mengatakan saat ini ia perlu waktu untuk mengembalikan performanya. Ia merasa masih kesulitan untuk membagi waktu dan kondisinya yang bermain di dua tempat yakni klub Bhayangkara FC dan Timnas Indonesia U-22.

"Yang saya rasakan, perlu jam terbang yang cukup lama di liga. Apalagi saya main di klub dan timnas, jadi belum temukan performa yang bagus. Insya Allah mendatang lebih baik," ucap Evan.

Evan Dimas Ungkap Faktor Performa Sepak Bolanya

Gelandang timnas Indonesia Evan Dimas Darmono (kiri) bersama Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri (kedua dari kiri) dalam kegiatan konferensi pers 'Jagoan Bola Giant untuk Indonesia 2017' di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (20/6). (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat)

Selain Evan, bek Barito Putera Hansamu Yama belakangan juga menjadi perbincangan publik sepak bola Indonesia.

Evan dan Hansamu tidak masuk dalam daftar skuat Indonesia melawan Kamboja (8/6) di Phnom Penh dan Puerto Rico (13/6) di Sleman. Keduanya disebut sengaja dicoret Milla karena kasus indisipliner.

Namun, rumor tersebut dibantah Wakil Kepala Departemen Timnas PSSI Fanny Riawan.

"Kata siapa indisipliner? Tidak ada indisipliner. Yang benar, Luis (Milla) tidak mau kekuatan timnya mudah dibaca lawan," tegas Fanny kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini. (kid)

Let's block ads! (Why?)