Search

Maruarar: Piala Presiden Harus Dikawal Agar Terus Transparan

Jakarta, CNN Indonesia -- Selain seorang politikus Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait juga memiliki minat di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Sudah tiga edisi Piala Presiden pada 2015, 2017, dan 2018, laki-laki berusia 48 tahun tersebut dipercaya menjadi Ketua Panitia.

Nama Ara -- begitu ia akrab dipanggil -- sempat mencuat untuk menjadi salah satu calon dalam kabinet Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Kini Ara memiliki peran vital dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2018 sebagai ketua steering committee yang memastikan semua berjalan lancar.

Berikut petikan wawancara khusus bersama CNNIndonesia.com di tengah-tengah kesibukannya mempersiapkan penutupan Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Jumat (16/2) malam.

Tanya: H-1 final Piala Presiden 2018, Anda terlihat sangat keras mendorong panitia...

Jawab: Saya tegas saja. Kami harus betul-betul semuanya sesuai jadwal, transparan, dan tidak menggunakan uang negara. Semua harus dijaga dengan ketat. Kami bisa mendapat kepercayaan karena disiplin pembayaran kepada klub, fairplay, ekonomi kerakyatan, dan rating tinggi.

Kabarnya Pertamina ada dalam daftar jatah sponsor untuk nonton final Piala Presiden 2018. Apakah Pertamina memberikan sponsor di Piala Presiden 2018?

Oh, tidak. Kami tidak boleh disokong dari BUMN. Jadi siapapun yang dari BUMN dan APBN tidak kami terima. Itu seharusnya tidak perlu ditanyakan lagi. Karena dari pertama, kebijakannya begitu.

Jadwal Piala Presiden 2018 bentrok dengan Piala AFC 2018. Tidak terprediksi?

Kan kemarin makanya dibuat suatu komunikasi [rapat terbuka sekaligus konferensi pers] sehingga Persija main pukul 14.30. Karena itu, kita juga mengutamakan main di AFC.

Maruarar Sirait (kiri) selalu mendapat tugas memastikan kelancaran Piala Presiden 2018 sebagai Ketua Steering Committee. (Maruarar Sirait (kiri) selalu mendapat tugas memastikan kelancaran Piala Presiden 2018 sebagai Ketua Steering Committee. (REUTERS/Beawiharta)
Tapi Anda sudah tahu dari jauh hari akan bentrok?

Saya rasa semua jadwal sudah jelas. Kalau tidak, kami tidak ada waktu lagi. Makanya kami main pukul 14.30.

Apakah ada 'desakan' tertentu agar Persija dan Bali United tidak menurunkan pemain terbaik di Piala AFC demi Piala Presiden 2018?

Saya rasa tidak. Saya pikir Piala AFC sangat penting, tapi Piala Presiden 2018 juga sangat menarik juga.

Bagaimana evaluasi Piala Presiden 2018?

Yang bisa mengevaluasi itu Pak Jokowi [Presiden Republik Indonesia] tentunya. Tadi saya katakan, perubahan banyak. Pertama, hadiah Piala Presiden meningkat satu miliar rupiah. Kedua, rating televisi, penonton, dan pedagang kaki lima juga meningkat. Kemudian antusiasme dari suporter yang sportif juga luar biasa. Buktinya Persib kalah di kandang bisa tertib, kemudian Arema dan Persebaya semua di Solo tapi bisa menerima dengan legowo. Saya pikir itu langkah yang bagus. Suporter juga semakin matang dan berjiwa besar.

Apa yang Anda rasa belum puas?

Ya tidak ada yang sempurna, kekurangan pasti ada. Tentu saya harap mendatang juga perlu mempertimbangkan soal prestasi, manajemen marketing lebih baik lagi. Kemudian juga saya kemarin ke Bali United, ada store-nya bagus sekali. Mungkin nanti saya akan usulkan agar di setiap tempat ada store Piala Presiden 2018 ya, untuk mesosialisasikan visi dan misi. Turnamen ini - seperti arahan Pak Presiden - harus bisa jadi contoh dalam hal yang positif dan kebaikan.

Dari tiga edisi Piala Presiden 2018, mana yang paling berkesan atau buat Anda puas?

Ya tentu kita tahu pada 2015, kita mengerti situasi sepak bola Indonesia. Sepak bola Indonesia kemudian reformasi, Ketua Umum PSSI melakukan langkah-langkah sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia. Saya pikir sudah sangat bagus lah begitu.

Apakah ada rencana menggelar Piala Presiden berbarengan dengan musim kompetisi? Seperti di Inggris ada Liga Primer Inggris dan Piala FA, di Spanyol ada La Liga dan Copa del Rey.

Saya tergantung Presiden Joko Widodo saja ya. Saya kan hanya menjalankan tugas yang disampaikan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PSSI. Saya siap saja [membuat Piala Liga], karena memang kepercayaan publik tinggi, demikian kepada sponsor dan klub. Karena baik soal keuangan transparan, dan pembayaran kepada klub semua tepat waktu. Keamanan dan ketertiban juga berjalan dengan baik dan juga semua diaudit sehingga semua bisa memperoleh kepercayaan yang baik.

Setelah Piala Presiden 2018, apa keinginan Presiden Joko Widodo?

Pak Jokowi tentu ingin meneruskan kepada prestasi. Pak Jokowi selalu mengatakan Indonesia adalah bangsa besar dan punya daya saing tinggi. Dengan begitu, kita harus mampu memenangi persaingan termasuk di bidang olahraga dalam hal ini sepak bola. Sepak bola ini kan olahraga rakyat, menurut saya sepak bola adalah soal kepercayaan. Jadi kalau kita tidak dipercaya, susah.

Bali United akan menghadapi Persija pada laga final Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bung Karno. (Bali United akan menghadapi Persija pada laga final Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bung Karno. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Piala Presiden akan tetap berjalan di 2019?

Terserah Pak Presiden Jokowi.

Kenapa Anda begitu antusias berkecimpung di sepak bola terlepas dari kesibukan sebagai politikus?

Saya rasa memang dari kecil [suka sepak bola]. Dulu pada 1982, kelas 6 SD, saya datang ke sini nonton final PSMS Medan lawan Persib. Makanya memang dari dulu saya gila bola. Saya juga punya sekolah sepak bola yang latihan di Senayan tiga kali sepekan, namanya Sekolah Sepak bola Tunas Merah Putih. Mereka latihan sepak bola setiap Selasa, Kamis, Sabtu, untuk kelompok umur yang masih muda yakni 10-15 tahun.

Ketua PSSI atau Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia?

Tidak lah, saya orang kecil saja. Saya melihat ini sebagai tugas dari Presiden. Presiden Republik Indonesia adalah sahabat saya, dan juga Ketua PSSI. Tentu saya sangat senang bisa membantu. (bac/sry)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Maruarar: Piala Presiden Harus Dikawal Agar Terus Transparan : http://ift.tt/2odHYMK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Maruarar: Piala Presiden Harus Dikawal Agar Terus Transparan"

Post a Comment

Powered by Blogger.