Sanksi itu ditambah dengan denda Rp100 juta yang dibebankan kepada klub Mitra Kukar. Sanksi itu menguntungkan Bhayangkara.
Pasalnya, The Guardians jadi mendapatkan tiga poin dengan kemenangan WO 3-0. Sebelumnya, mereka hanya dapat satu poin karena bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar.
Peringkat Bhayangkara pun mengalami revisi menjadi di posisi puncak dengan poin yang sama dengan Bali United di peringkat kedua, yakni 65. Tim arahan Simon McMenemy unggul secara head-to-head.
|
Bhayangkara FC lantas menilai, klub tak bisa hanya mengandalkan pada NLB yang dikeluarkan operator. Pihak klub melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com, menyatakan Mitra Kukar seharusnya lebih teliti dan berhati-hati.
|
"Klub harus selalu mengecek terkait status pemain mereka. Seperti juga ketika kami tidak bisa memainkan Indra Kahfi ketika melawan Persela."
"Saat itu, bahkan NLB Indra Kahfi belum keluar ketika Bhayangkara FC hendak melawan Persela (27 Oktober). Namun, kami tetap melakukan komunikasi dengan Liga dan Komdis yang ternyata Indra Kahfi mendapatkan hukuman tambahan karena mendapatkan kartu merah ketika melawan PSM Makassar 19 Oktober 2017 lalu," demikian pernyataan Bhayangkara FC.
Klub tersebut melanjutkan, prosedur dikeluarkannya NLB seharusnya sepekan sebelum pertandingan. "Tapi keputusan Komdis keluar 3-4 hari sebelum pertandingan. Jadi dalam hal ini klub yang harus aktif melihatnya sesuai dengan bunyi regulasi," kata pihak klub.Bhayangkara pun mengingatkan bahwa Komdis PSSI adalah lembaga independen dan keputusannya tak bisa diintervensi pihak manapun. (bac)
Baca Kelanjutannya Bhayangkara Soal Sanksi Komdis: Mitra Kukar Seharusnya Teliti : http://ift.tt/2zrhrkkBagikan Berita Ini
0 Response to "Bhayangkara Soal Sanksi Komdis: Mitra Kukar Seharusnya Teliti"
Post a Comment