Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto kepada CNNIndonesia.com mengaku terkejut mendengar kabar tersebut. Gatot mempertanyakan pihak keamanan yang tidak mampu mendeteksi suporter yang masuk stadion membawa petasan.
"Kami turut berbela sungkawa atas kejadian itu ke keluarga korban. Terkejut kami mendengarnya. Di sisi lain, harusnya siapapun yang sudah masuk di arena zona pertandingan, apapun cabornya, khususnya yang berpotensi menggunakan petasan, itu dilarang," kata Gatot.
Gatot kemudian meminta PSSI dan stakeholder sepak bola Indonesia untuk lebih ketat dalam mengantisipasi munculnya flare dan petasan di dalam stadion. Terlebih Konfederasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Asia (AFC) tidak memberi toleransi untuk flare dan petasan.
|
"Jangan peringatan itu diberikan saat sudah ada korban. Kami mengingatkan kepada PSSI, PT Liga, klub-klub agar stadion steril saat petandingan. Kebiasaan buruk jangan di ulang-uang," sambungnya.
Terakhir Gatot memastikan perwakilan Kemenpora bakal menyambangi rumah duka Catur Yuliantono sebagai bentuk dari bela sungkawa.
"Tolong kalau ada informasi rumah duka kami diberi tahu. Saya sedang di Yogyakarta nanti sepulangnya dari sana saya pasti akan ke rumah duka. Itu salah satu prioritas kami," ucap Gatot. </span> (har)
Baca Kelanjutannya Suporter Timnas Indonesia Meninggal, Kemenpora Berduka : http://ift.tt/2eOEAEdBagikan Berita Ini
0 Response to "Suporter Timnas Indonesia Meninggal, Kemenpora Berduka"
Post a Comment