Indonesia sebenarnya mampu mendominasi pertandingan. Segenap peluang pun berhasil diraih, namun tak satupun berhasil dimanfaatkan menjadi gol. Skor kacamata pun bertahan hingga laga usai.
"Mohon maaf kami hanya meraih hasil seri. Semoga kami bisa semakin kompak dan lebih matang lagi," kata Adam Alis kepada CNNIndonesia.com sesaat sebelum masuk ke bus timnas.
Pemain Arema FC itu juga tak lupa berterima kasih kepada suporter tim Merah Putih yang tak kenal lelah mendukung perjuangan timnas di sepanjang laga.
|
"Semoga pada kesempatan yang lain kami bisa memberikan kemenangan. Soal Luis Milla, saya pribadi suka dengan cara beliau melatih," ujarnya.
Partai uji coba melawan Fiji menjadi laga perdana timnas senior secara resmi. Sebelumnya, Milla lebih memilih menurunkan mayoritas pemain U-23 pada kalender uji coba internasional melawan Kamboja dan Puerto Rico, Juni 2017.
Belasungkawa
Hasil imbang melawan Fiji seakan mengobati rindu suporter Indonesia. Sayang, laga ini dinodai dengan aksi tak terpuji oknum suporter yang menyalakan petasan di dalam stadion.
Pelemparan petasan di dalam stadion berakibat fatal. Seorang suporter, Catur Yuliantono (32), meninggal dunia karena terkena petasan.
Mewakili penggawa Timnas Indonesia, Bayu Pradana mengucapkan belasungkawa yang mendalam. Ia menyayangkan adanya korban nyawa saat timnas bermain
“Kami sebagai pemain turut berduka cita atas kejadian tadi. Kami sangat menyayangkan kenapa seperti itu terjadi," kata Bayu. </span> (jun)
Baca Kelanjutannya Penggawa Timnas Minta Maaf Tak Mampu Kalahkan Fiji : http://ift.tt/2wwosyOBagikan Berita Ini
0 Response to "Penggawa Timnas Minta Maaf Tak Mampu Kalahkan Fiji"
Post a Comment