Menurut Zeise, untuk meraih medali perunggu anak asuhnya harus membenahi performa sembari mewaspadai daya juang dan gaya bermain timnas Indonesia.
"Saya menghargai penampilan Indonesia. Banyak hal yang mesti dibenahi dari kami. Kami juga tentu saja ingin memenangkan medali, tapi itu pasti sulit," kata Zeise dalam konferensi pers di Hotel Hilton, Kuala Lumpur, Senin (28/8) siang.
Lebih lanjut, Zeise berpendapat Indonesia masih berstatus sebagai tim papan atas di Asia Tenggara.
Evan Dimas mendapat perhatian khusus dari pelatih Timnas Myanmar. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
|
Zeise menilai pemain Bhayangkara FC yang menjadi otak permainan Timnas U-22 menjadi ancaman serius bagi anak asuhnya.
"Indonesia memiliki organisasi serangan yang bagus. Evan Dimas bagus di setiap posisi. Peluang Indonesia bagus, tapi kami juga perlu memanfaatkan peluang yang ada," katanya menambahkan.
Sebelumnya, Evan berjanji bakal tetap tampil mati-matian dalam partai perebutan medali perunggu. Semangat Evan untuk merebut medali tak surut meski target medali emas sudah melayang dari genggaman.
"Saya akan tetap bermain mati-matian dan kami harus menang," kata Evan kepada para awak media di Malaysia.
Sama seperti Indonesia yang kalah tipis dari Malaysia di semifinal, Myanmar juga gagal ke partai puncak setelah kalah 0-1 dari Thailand di laga empat besar, Sabtu (26/8). </span> (nva/bac)
Baca Kelanjutannya Pelatih Myanmar: Evan Dimas Bagus di Semua Lini : http://ift.tt/2iCrUEPBagikan Berita Ini
0 Response to "Pelatih Myanmar: Evan Dimas Bagus di Semua Lini"
Post a Comment