Tempat Khusus Zidane Si Manusia Kupu-kupu di Museum Juventus

Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, memiliki tempat istimewa di museum Juventus, yang notabene tim lawannya di perempat final Liga Champions 2017/2018.

Zidane bakal kembali bernostalgia di markas mantan klubnya itu pada leg pertama di Stadion Allianz Arena, Selasa (3/4) malam waktu setempat. Meski berstatus sebagai lawan, para fan Juventus memberikan sambutan hangat kepada salah satu legenda klubnya itu.

Kecintaan para Juventini terhadap Zidane memang tidak pernah pudar meski ia memilih pensiun sebagai pemain di Real Madrid. Kebanggan itu pula yang diabadikan di museum Juventus.

Di museum itu, Zidane disebut sebagai Manusia Kupu-kupu. Mantan pemain timnas Perancis tersebut disejajarkan dengan nama-nama seperti Omar Sivori, Michel Plattini, Roberto Baggio, Pavel Nedved, dan Fabio Cannavaro yang juga memiliki tempat khusus di museum tersebut.

Julukan si Manusia Kupu-kupu yang diberikan kepada Zidane juga punya cerita tersendiri. Kisah tersebut setidaknya masih terpampang di sudut khusus sang pesepakbola genius di eranya.

Zinedine Zidane memiliki julukan si Manusia Kupu-kupu saat masih memperkuat Juventus. (Reuters/Charles Platiau)

Cerita itu berawal dari komentar salah satu tokoh sepal bola Italia yang juga mantan juru taktik Gli Azzurri, Enzo Bearzot, yang diabadikan di dinding museum.

"Dia [Zidane] menggiring bola dengan sebuah anugerah yang absolut. Indah sekali melihat umpannya, untuk melihat segalanya yang ia lakukan di lapangan."

"Karena pergerakannya yang tidak bisa diprediksi, ia mengingatkan saya pada kupu-kupu yang sedang terbang," demikian kata-kata Bearzot yang diabadikan di dinding museum khusus sudut Zidane itu, seperti dikutip dari AS.

Pemain berkepala plontos itu menapaki jejak kejayaannya di klub elite Liga Italia Serie A itu. Ia memulai karier di Juventus sejak 1996 hingga 2001 sebagai pemain.

Zidane sendiri mengakui memiliki banyak cerita indah kala masih memperkuat Si Nyonya Tua. Bagi masyarakat di Kota Turin, kisahnya pun ibarat sebuah cerita legenda urban.

Zizou, sapaan akrabnya, memang banyak memberikan inspirasi yang menjadikan Juve tetap menjadi tim besar di Eropa hingga kini.

Salah satu cerita yang menjadi legenda adalah tentang rumor soal ia dan rekan setimnya, Edgar Davids, menyamar ikut bermain bola di jalanan sudut Kota Turin dengan anak-anak. Meski demikian, Zidane menyebut pengalaman menariknya di Juventus itu merupakan kisah nyata.

"Itu bukan legenda urban, cerita tentang kami bermain di jalanan dengan orang-orang memang nyata. [Edgar] Davids sangat gila soal hal ini. Ia berhenti di jalanan dan langsung bermain dengan anak-anak remaja."

"Ia selalu berkata kepada saya: 'Karena mereka lah kita harus bermain, ini merupakan pertandingan besar.' Kami harus berganti kostum dengan pakaian dan perlengkapan lain sehingga tidak bisa dikenali. Meski demikian, kami tetap khawatir mengalami cedera," ujar Zidane ketika wawancara eksklusif dengan Tuttosport. (bac)

Let's block ads! (Why?)