Bali United memang cenderung bermain pragmatis di babak kedua laga tersebut. Klub berjuluk Serdadu Tridatu itu bertahan terlalu dalam dan takut melakukan serangan.
Tidak seperti babak pertama yang mendapatkan beberapa peluang mencetak gol. Pada 45 menit kedua, tim tamu seperti khawatir mendapat serangan balik dari Thanh Hoa, sehingga lebih memilih mengamankan poin.Akibatnya, mereka kesulitan dalam menyerang. Transisi dari bertahan ke menyerang Bali United hampir tidak ada yang terorganisasi dengan baik.
Gelandang-gelandang Bali United seperti Stefano Lilipaly, Nick van der Velden, dan Fadil Sausu lebih banyak berada di daerah pertahanan. Karena terlalu nyaman bermain pragmatis, ketika menyerang pemain lini tengah Bali United terlihat kesulitan mengalirkan bola.
![]() |
Di pertengahan babak kedua Spasojevic harus sampai turun mendekati zona pertahanan Bali United karena terlalu turunnya posisi gelandang-gelandang tim Pulau Dewata itu.
Thanh Hoa yang lebih mendominasi permainan pun tidak bisa tenang ketika memiliki peluang. Padahal, permainan impresif Papa Omar faye dan Edward Ofere beberapa kali mengancam gawang Bali United.
![]() |
Persaingan di Grup G untuk lolos ke babak berikutnya kini makin seru. Bali United harus bertandang ke markas Yangon United pada babak berikutnya dan menjamu Global Cebu dalam dua laga tersisa.
Sedangkan dua pertandingan terakhir Thanh Hoa saat mengunjungi Global Cebu dan melawan Yangon di kandang sendiri. Saat ini Yangon berada di puncak dan hanya membutuhkan satu kali imbang untuk lolos ke babak berikutnya. (jun) Baca Kelanjutannya Bali United 'Nyaman' Bermain Pragmatis : http://ift.tt/2p6U4ZEBagikan Berita Ini
0 Response to "Bali United 'Nyaman' Bermain Pragmatis"
Post a Comment