Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Winarto, tidak masalah dengan adanya kerusakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) usai pagelaran final Piala Presiden 2018, Sabtu (17/2).
Hal itu tak lepas dari pertanggungjawaban dan uang jaminan yang sudah diberikan panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 sebagai penyewa kepada pihak PPK GBK.
"Kami tidak apa-apa ada kerusakan fasilitas yang penting tidak ada korban jiwa," ucap Winarto kepada awak media, Senin (19/2).
Menurutnya keputusan untuk membuka pintu 30 menit sebelum pertandingan Persija Jakarta melawan Bali United selesai sudah dipikirkan masak-masak. Termasuk berkoordinasi dengan Wakil Kepala Kepolisisan Daerah (Wakapolda) Metro Jaya.
Dijelaskannya, ia bersama Wakapolda terus memantau pergerakan suporter yang tidak bisa masuk ke dalam stadion karena tidak memiliki tiket. Dalam pantauannya, diperkirakan ada sekitar 10 sampai 15 ribu suporter di luar stadion.
 Winarto saat meninjau lokasi kerusakan SUGBK usai laga final Piala Presiden 2018. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
|
Jumlah itu dirasa masih aman untuk membiarkan suporter tak bertiket itu masuk ke dalam stadion. Pasalnya, dengan kapasitas penonton di stadion sebanyak 78 ribu, hanya 66 ribu tiket yang dijual panitia penyelenggara.
"Kalau panitianya tidak memikirkan aspek sosial, [tiket] dijual 80 ribu mungkin habis. Namun sengaja tidak dijual sebanyak itu karena kami paham ada suporter yang bisa membeli, ada yang tidak."
"Oleh karena itu solusi yang diambil semuanya dalam pantauan. Kami berdiskusi kapan saatnya ini (pintu) dibuka," jelas Winarto.
 Penonton yang memaksa masuk ke dalam lapangan SUGBK menyebabkan beberapa bagian stadion rusak. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
|
Lanjut Winarto, biaya kerusakan yang terjadi masih tertutupi dana deposito. Penyewa, dalam hal ini panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 sudah menaruh deposit sebesar Rp1.5 miliar.
Dana jaminan itu bakal digunakan untuk mengganti kerusakan yang totalnya ditaksir tak lebih dari Rp150 juta itu. Sisa uang jaminan setelah dipotong untuk biaya kerusakan akan dikembalikan ke pihak penyewa.
"Jadi kerusakan sudah ditutupi. Kalau [jumlah kerusakan] lebih dari uang jaminan, Panpel tetap bersedia bertanggung jawab," ucap Winarto.
Winarto menyebutkan, menurut pihak kontraktor, sebenarnya perkiraan kerugian hanya Rp100 juta. Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan tambahan perkiraan menjadi Rp150 juta.
"Kerusakan akan diselesaikan. Perbaikannya, kalau bahasa kontraktor pada Rabu (21/2) selesai. Namun Pak Menteri memberikan ruang waktu kurang lebih satu minggu. Saya rasa itu sudah sangat longgar," Winarto menuturkan.
Kerusakan-kerusakan di SUGBK itu meliputi tiga pintu stadion yang rusak, mulai dari miring hingga patah, lalu tujuh segmen pembatas antara penonton dengan lapangan yang roboh, satu kursi lipat tribune lepas, dan terakhir taman di kawasan di luar GBK yang terinjak-injak.
(sry/har)
Let's block ads! (Why?)
Baca Kelanjutannya Dirut GBK: Lebih Baik Pintu Rusak Ketimbang Ada Korban Jiwa : http://ift.tt/2odMFHl
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
VIDEO: Michael Essien Terdepak dari Skuat Persib Bandung
CNN Indonesia TV & , CNN Indonesia | Minggu, 18/03/2018 14:06 WIB
Bagikan :
Jakarta, C… Read More...
Egy Maulana Minta Sekamar Dengan Abimanyu di Timnas IndonesiaJakarta, CNN Indonesia -- Egy Maulana Vikri memiliki permintaan khusus saat kembali ke pemusatan lat… Read More...
Mourinho: Manchester United Ketakutan Melawan Brighton
Surya Sumirat, CNN Indonesia | Minggu, 18/03/2018 09:58 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indonesi… Read More...
Juergen Klopp: Mohamed Salah FantastisJakarta, CNN Indonesia -- Liverpool pantas berterima kasih kepada Mohamed Salah. Pemain asal Mesir i… Read More...
Dovizioso Dijagokan di MotoGP Qatar, Rossi Bisa Jadi PesaingJakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati Andrea Dovizioso tetap menjadi unggulan memenangi MotoGP Qa… Read More...
0 Response to "Dirut GBK: Lebih Baik Pintu Rusak Ketimbang Ada Korban Jiwa"
Post a Comment