Kesulitan dalam mendapatkan sponsor menjadi kendala utama yang dialami dua musim terakhir. Hal itu diungkapkan Presiden Klub Persipura Benhur Tommy Mano kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/1). Bersyukur, saat ini Persipura sudah memastikan dua sponsor; Freeport dan Bank Papua dengan total pemasukan Rp17 miliar.
Namun, jumlah itu belum cukup untuk Persipura bisa mengarungi dua kompetisi resmi sepak bola Indonesia di sepanjang 2018; Liga 1 dan Piala Indonesia. Benhur menyebutkan, setidaknya butuh Rp30-35 miliar untuk mengikuti dua kompetisi tersebut.“Kami memang agak sulit untuk mencari sponsor lain yang bisa mendukung Persipura. Kami juga sudah mencoba mendekati sponsor lain di Pulau Jawa tapi tidak dapat,” kata Tommy Mano melalui sambungan telepon.
Tommy Mano mengungkapkan, ternyata sederet prestasi yang pernah didapat Persipura pada musim-musim sebelumnya tidak banyak membantu mendapatkan sponsor dari Pulau Jawa.
![]() |
Salah satu dampak tidak adanya sponsor itu yakni Persipura terpaksa batal tampil di turnamen pemanasan Piala Presiden 2018. Posisi Tim Mutiara Hitam digantikan Kalteng Putra.
Tommy Mano sadar, tak mudah untuk bisa memenuhi target sponsor yang diinginkan. Ia menyebut, subsidi dari operator PT. Liga Indonesia Baru (LIB) nantinya sudah bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan tim selama semusim ke depan.
![]() |
Mirisnya, dari janji awal Rp7 miliar subsidi tim di musim 2017, baru Rp5 miliar yang masuk ke Persipura. Pembayaran sisa Rp2 miliar melalui tiga termin seperti yang dijanjikan PSSI akan dibayarkan LIB, tan sepeser pun yang masuk ke rekening Persipura.
“Janji hanya janji. Saya sudah cek ke Direktur Keuangan Persipura belum ada yang masuk. Itu juga yang membuat kami tidak bisa ikut Piala Presiden, karena kami tidak dapat sponsor,” ujarnya. (har) Baca Kelanjutannya Persiapan Persipura Lambat karena Sulit Dapat Sponsor : http://ift.tt/2FS03YSBagikan Berita Ini
0 Response to "Persiapan Persipura Lambat karena Sulit Dapat Sponsor"
Post a Comment