Ketika pengundian perempat final Piala Presiden 2018 dilakukan, Arema seharusnya melawan Persebaya. Namun atas pertimbangan keamanan, hasil tersebut diubah. Arema akhirnya menghadapi Sriwijaya FC, sedangkan Persebaya melawan PSMS Medan.
Usulan mengenai pemisahan Arema dan Persebaya di perempat final kali pertama mencuat dari Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, dalam rapat bersama panitia penyelenggara sebelum pengundian di Hotel Sultan pada Rabu (31/1) sore."Memperhatikan dari tahun lalu pada Piala Jenderal Sudirman, Polda minta kepada panpel untuk mempertimbangkan undian antara Arema dan Persebaya. Jadi tolong ini diperhatikan sekali," kata Gede.
Usulan Gede disambut baik Ketua Steering Committee, Maruarar Sirait. Pendapat Gede kemudian ditanggapi Manajer Persebaya, Chairul Basalamah.
Meski mendapat sorotan, tapi tidak ada jeda antara laga Arema dan Persebaya di perempat final Piala Presiden 2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
|
Manajer Arema, Ruddy Widodo, mengamini usulan Chairul. Akan tetapi, Ruddy menambahkan alangkah baiknya bila ada jeda hari kosong antara pertandingan Arema dan Persebaya.
Arema FC akan menghadapi Sriwijaya FC setelah hasil undian perempat final Piala Presiden 2018 melawan Persebaya dibatalkan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
|
"Jadi usul pertandingan perempat finalnya 3 Februari dan 5 Februari, atau 4 Februari dan 6 Februari," Ruddy melanjutkan.
Hanya saja, setelah panitia penyelenggara berdiskusi, akhirnya ditetapkan tidak ada jeda hari kosong antara laga Arema dan Persebaya. Laga delapan besar digelar pada 3 Februari dan 4 Februari.Arema melawan Sriwijaya FC pada 4 Februari malam, sementara Persebaya menghadapi PSMS pada 3 Februari pagi. (bac)
Baca Kelanjutannya Persebaya dan Arema Dipisah di Piala Presiden Demi Keamanan : http://ift.tt/2nzxibhBagikan Berita Ini
0 Response to "Persebaya dan Arema Dipisah di Piala Presiden Demi Keamanan"
Post a Comment