Search

Firman Utina: Kisah Egy Maulana Seperti Saya 20 Tahun Lalu

Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah perjuangan winger Timnas Indonesia U-19 Egy Maulana Vikri bagaikan cermin buat seorang Firman Utina. Berangkat dari seorang anak yang tinggal di sebuah desa kecil di Indonesia, keduanya beruabh menjadi sosok bintang sepak bola pujaan masyarakat Indonesia.

Keduanya sama-sama menjadi anak angkat dari Subagja Suihan, sosok yang muncul kepermukaan berkat kepiawaiannya melihat bakat pemain sepak bola. Cerita Egy Maulana dan Firman Utina bisa menginjakkan kakinya di Ibukota pun tak jauh berbeda.

"Cerita Egy sama seperti cerita saya dulu. Sama-sama ditemukan Pak Bagja," kata Firman Utina memulai cerita kisah perjalanannya menjadi seorang pesepakbola profesional kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/11).

Saat itu, cerita Firman, usianya masih 12 tahun. Ia sedang berada di depan pekarangan rumah mencuci mobil.

"Lalu Pak Bagja tanya, 'Dik, kira-kira di kampung sini ada yang bisa main bola enggak?' saya langsung tunjuk tangan, 'saya!' kata dia 'kamu kecil begini mana bisa main bola?'"

Firman Utina saat bertemu ayah angkatnya, Bagja Suihan, di Kantor Kemenpora RI. (Firman Utina saat bertemu ayah angkatnya, Bagja Suihan, di Kantor Kemenpora RI. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)
Sebagai pembuktian, Firman mengajak Pak Bagja untuk menyaksikan ia latihan sepak bola di SSB Bina Taruna Manado. Hasilnya pun tak mengecewakan, Bagja suka dengan gaya main Firman yang saat itu masih duduk di kelas 1 bangku SMP. Bagja pun mulai memberikan dukungannya buat Firman sampai Firman bisa masuk di Persma Manado dan main di liga profesional saat usianya masih 17 tahun. Bisa dibilang, Bagja juga jadi bapak angkat buat Firman.

"Ibaratnya, kalau bukan dia (Bagja) yang melarikan saya dari Manado ke Jakarta, siapa saya. Dibawa lari ke Jakarta, saya main di Persita Tangerang sama Om Benny Dolo, dia juga termasuk sosok penting buat saya. sama lah cerita saya seperti Egy," sambungnya.

Tak heran jika Firman dan Egy cukup dekat. Bahkan, sewaktu masih di Ragunan, Egy sering berkunjung ke rumah Firman bersama beberapa temannya. Bagi Firman, Egy tak lain adalah sosok adik yang sangat ia banggakan.

Firman Utina: Egy Maulana Seperti Saya 20 Tahun LaluSemangat Egy Maulana Vikri di Timnas Indonesia U-19 mengingatkan Firman Utina. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H.)

Buat gelandang serang 35 tahun itu, melihat Egy sejkarang dan tahu bagaimana perjalanan Egy bagaikan melihat dirinya sendiri 20 tahun lalu

"Egy adalah salah satu pemain yang punya semangat juang tinggi untuk jadi pemain sepak bola yang lebih baik dari pemain-pemain yang ada di Indonesia. Bukan somboong, bukan. Saya juga sempat ngomong sama Egy, pemain yang bagus di Indonesia itu bisa kehitung, tapi pemain yang bisa mengharumkan nama Indonesia itu jarang. Egy cari itu," ungkap Firman.

Kesibukan keduanya belakangan membuat kakak beradik ini sudah jarang bertemu. Namun, komunikasi tetap terus berjalan baik melalui pesan singkat sampai komentar di media sosial.

"Saya lebih sering komentar di Instagram. Kenapa? karena di situ banyak orang jadi saya sengaja juga kasih tahu ke mereka kalau saya itu tahu Egy yang dulu bagaimana. Tujuannya supaya dia ingat, dia itu siapa," jelas Firman yang musim ini menjadi bagian dari Bhayangkara FC.

Firman mengaku bangga, meski sudah menjadi buah bibir pemberitaan mulai dari media lokal sampai internasional Egy tetap rendah hati. Ia dianggap tidak melupakan dari mana ia berasal dan siapa yang menjadikannya seperti sekarang.

"Yang saya pesan ke Egy hanya satu, tetap merasa diri masih kurang. Tetap jadi Egy yang rendah hati, mau berjuang, emosi-emosinya itu positif. Kalau Egy personalnya bagus, selalu rendah hati, saya rasa dia bisa maju."

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa buat Indonesia, tapi minimal ada yang saya kenal, sering ke rumah dan dia jadi juara," tandasnya.

Dukung Egy ke Eropa

Sementara itu, Firman mengapresiasi pemikiran Egy untuk tidak memikirkan tampil di kompetisi lokal dan ngotot mau main di klub luar negeri.

"Saya bilang, yang seperti ini yang harus didukung, karena jarang ada pemain yang seperti ini. Harus kita motivasi. Bukan karena angan-angannya terlalu tinggi, jadi malah tidak disuport," ucap Firman.

Firman Utina: Egy Maulana Seperti Saya 20 Tahun LaluEgy Maulana Vikri didukung Firman Utina bermain di Eropa. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Gelandang Bhayangkara FC ini juga mengutip pernyataan rekannya di timnas, Bambang Pamungkas yang mengatakan pemain hebat itu lahir dari mimpi. Terbukti, mimpi seorang Bambang untuk tampil di luar negeri ketika ia dikontrak selama semusim EHC Norad, klub asal Belanda.

"Karakter seperti Egy kalau disukai klub Eropa kenapa tidak kita dorong supaya dia bisa ke sana (Eropa)? Jarang kan pemain Indonesia yang berpikir seperti itu," kata Firman kepada CNNIndonesia.com.

Tapi, lanjut Firman, jika ke Eropa Egy harus benar-benar fokus berlatih. Klub yang jadi pilihan Egy nantinya juga harus bisa memberikan kesempatan Egy untuk mengembangkan kemampuannya.

"Kalau hanya perkenalan, trial saya tidak terlalu merekomendasikannya. Lebih baik misalnya Egy main di Liga 3 di sana atau di liga terendah tapi orang-orang bisa melihat mainnya dia, kenapa tidak? Prosesnya harus ada. Daripada dia harus main di klub besar tapi tidak siap mental. Dia bisa belajar dari bawah," jelasnya. (bac)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutannya Firman Utina: Kisah Egy Maulana Seperti Saya 20 Tahun Lalu : http://ift.tt/2ztAMUO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Firman Utina: Kisah Egy Maulana Seperti Saya 20 Tahun Lalu"

Post a Comment

Powered by Blogger.