Bartomeu sempat tertawa bahagia ketika dirinya mulai dijuluki sebagai 'Nobita' pada tahun 2015 lalu. Saat itu Barcelona tengah menikmati masa kejayaan dengan memenangi treble di bawah Luis Enrique.
Bartomeu bahkan dengan senang hati menerima julukan tersebut dan bahkan larut dalam istilah itu dengan turut menyebut Lionel Messi sebagai Doraemon.
"Di Barcelona kami punya Doraemon, yakni Messi, yang bisa menyelesaikan semua masalah sulit. Itu sebabnya kami punya Nobita, yang selalu meminta Doraemon untuk menyelesaikan semua masalah."
|
Dua tahun berlalu dan masa-masa indah Bartomeu bersama Barcelona mulai memudar. Blaugrana tak benar-benar terpuruk dalam dua musim berikut usai mereka meraih treble 2014/2015, karena mampu memenangi La Liga dan dua Copa del Rey, plus Piala Super Eropa 2015 dan Piala Dunia Antarklub 2015.
Namun melambungnya Real Madrid usai Zinedine Zidane menjadi pelatih dalam dua musim terakhir membuat Barcelona tampak kecil. Los Blancos berhasil jadi juara La Liga dan Liga Champions musim lalu sehingga nama besar Barcelona tak lagi terasa menakutkan di hadapan Los Blancos saat ini.
Kekalahan telak dari Real Madrid dalam perburuan gelar di musim 2016/2017 diperparah oleh situasi pada bursa transfer. Real Madrid kehilangan Alvaro Morata namun hal itu tak menghadirkan banyak drama.
Sebaliknya Barcelona memulai bursa transfer dengan proses pergantian pelatih ke Ernesto Valverde. Mereka juga disibukkan oleh perpanjangan kontrak Lionel Messi yang hampir kadaluarsa.
Saat Barcelona yakin bahwa mereka tetap mampu menjaga para pemain bintangnya, kejutan besar datang dari Neymar.
Pemain asal Brasil itu menyatakan ingin meninggalkan Barcelona dan PSG menyambut hal itu dengan sukacita. Nilai yang mengikat klausul pelepasan Neymar disanggupi sehingga Barcelona tak punya daya untuk menolaknya.
Niat Barcelona merekrut Marco Verratti dari PSG malah dibalas kehilangan Neymar ke raksasa Perancis tersebut.
|
Banyak pendukung Barcelona yang marah pada Neymar yang dianggap berkhianat, namun tak sedikit pula yang murka pada Bartomeu dan jajaran direksi Barcelona yang dinilai tak cakap mengamati situasi yang ada.
Bartomeu berusaha melakukan penebusan dosa dengan pernyataan bahwa mereka akan agresif di sisa bursa transfer.
Philippe Coutinho langsung ada dalam bidikan, sambil Barcelona merekrut Paulinho dari klub Liga Super China.
Tak ada tepuk tangan, melainkan justru cemoohan karena Paulinho dianggap terlalu mahal untuk dibeli seharga €40 juta.
|
Dembele memang disebut sebagai salah satu pemain muda berbakat namun besarnya transfer yang dikeluarkan Barcelona juga sering dinilai sebagai langkah panik klub Katalonia itu.
Saat Barcelona mengeluarkan harga mahal untuk mendatangkan Luis Suarez dan Neymar beberapa tahun lalu, semua bertepuk tangan karena menganggap hal itu sebagai langkah cerdas untuk mempertahankan status Barcelona sebagai tim terhebat di dunia.
Namun, saat melihat deret nama yang datang pada musim ini, Dembele, Paulinho, Nelson Semedo, banyak yang geleng kepala.
Barcelona seolah tak lagi mampu merayu pemain besar untuk datang sehingga langkah-langkah yang mereka lakukan adalah langkah-langkah penuh kepanikan.
Bartomeu 'Si Nobita' hingga kini masih bisa bersikap sedikit tenang. Penilaian akhir bukan pada tampilan pemain dalam daftar skuat Barcelona, melainkan jumlah piala yang mampu dimenangkan di akhir musim nanti.
|
Lagipula Nobita masih punya Messi sang Doraemon yang selalu bisa menghadirkan keajaiban dan menolong Nobita melewati masa-masa sulit. Namun hal itu tentu saja dengan syarat 'Sang Doraemon' tak ikut tergoda untuk pindah dan rela meninggalkan Nobita untuk mencari tantangan baru di luar sana. </span> (har)
Baca Kelanjutannya Misi 'Nobita' Perbaiki Masa Depan Barcelona : http://ift.tt/2wO8MalBagikan Berita Ini
0 Response to "Misi 'Nobita' Perbaiki Masa Depan Barcelona"
Post a Comment