Hasil dari kunjungan itu dikatakan Okto bakal menjadi bahan utama untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan. Apalagi, waktu yang dimiliki untuk persiapan semakin sempit.
"Persiapan venue APG memang belum maksimal karena sejak awal semua yang kami kunjungi baru menyiapkan Asian Games belum spesifik untuk APG," kata Okto usai tinjauan venue kepada CNNIndonesia.com.
Dijelaskan Okto, untuk SUGBK, perlu adanya perlakuan khusus salah satunya akses atlet difabel yang terkendala kecilnya pintu lift yang tersedia. Ukuran lebar lift hanya sekitar 80 sentimeter dan hanya cukup untuk satu kursi roda.
|
|
"Setelah ini kami akan bersurat ke pihak terkait, Kemenpora dan Kemen PU-PR. Kami harus tetap kritis dan banyak tanya juga komplain karena kami bukan hanya menyelenggarakan acara, tapi juga memastikan Indonesia tidak dicemooh negara lain,” ucap Okto.
Satgas Masih Fokus Asian Games
Pihak Pusat Pengelola Kawasan (PPK) GBK mengatakan pihaknya saat ini masih fokus pada persiapan Asian Games 2018. Padahal, Asian Games dan Asian Para Games merupakan satu paket penyelenggaraan yang gelarannya hanya berselang sebulan.
Kendati demikian, PPK GBK memastikan di beberapa venue sudah tersedia akses dan fasilitas untuk kaum difabel meski kemungkinan belum mencukupi.
"Saat ini yang kami tahu, Satgas (Satuan Tugas) Asian Games belum menjadi Satgas Asian Para Games," ucap Kepala Proyek Pusat Pengelola Kawasan (PPK) venue Akuatik Anggoro Putra.
"Belum ada keseriusan juga (untuk APG). Kami minta juga kepada INAPGOC untuk mendorong agar Inpres (Instruksi Presiden) terkait INAPGOC supaya cepat selesai," ujar Anggoro. </span> (har/bac)
Baca Kelanjutannya Presiden INAPGOC: Stadion GBK Belum Sepenuhya Ramah Difabel : http://ift.tt/2wm3zWvBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden INAPGOC: Stadion GBK Belum Sepenuhya Ramah Difabel"
Post a Comment