Tontowi/Liliyana merebut gelar juara dunia 2017 usai menekuk unggulan pertama asal China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dalam pertandingan tiga gim 15-21, 21-16, dan 21-15 di Emirates Arena, Glasgow, Minggu (27/8).
Gelar kali ini terbilang jadi catatan spesial bagi Tontowi/Liliyana. Pasangan ganda campuran Indonesia itu tercatat sebagai juara tertua di kejuaraan dunia BWF 2017 ini.
Hanya mereka yang sukses menyabet gelar juara dunia BWF dengan usia kepala tiga.
Pebulutangkis yang akrab disapa Butet itu meraih juara dalam usia 31 tahun. Sedangkan Owi, panggilan dekat Tontowi, sukses meraih juara pada usia 30 tahun.
Hal itu berbeda dengan para juara dunia tahun ini di kategori lain. Mereka rata-rata berusia kepala dua.
Sebut saja pasangan ganda putra China, Liu Cheng/Zang Nan, yang sukses meraih juara dunia tahun ini. Mereka tercatat sebagai pasangan kedua tertua setelah Owi/Butet.
Liu meraih juara dunia tahun ini dalam usia 25 tahun. Sedangkan pasangannya, berusia 27 tahun. Mereka sukses meraih juara setelah mengalahkan pasangan asal Indonesia, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih juara dunia BWF 2017. (REUTERS/Russell Cheyne)
|
Di kategori tunggal putra, juara dunia diraih oleh pebulutangkis asal Denmark, Viktor Axelsen. Ia meraih juara dunia edisi kali ini dalam usia 23 tahun.
Juara tunggal putri juga diraih pebulutangkis muda. Ia adalah Nozomi Okuhara yang baru berusia 22 tahun.
Yang menarik, pebulutangkis asal China, Chen Qingchen/Jia Yi-Fan, menjadi juara dunia termuda tahun ini. Chen/Jia masih berusia 20 tahun menyabet gelar juara BWF.
Chen/Jia mengalah ganda putri Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di final. Baca Kelanjutannya Owi/Butet Juara Tertua di Kejuaraan Dunia 2017 : http://ift.tt/2wbm4PF
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Owi/Butet Juara Tertua di Kejuaraan Dunia 2017"
Post a Comment