Ketum PSSI ke Timnas U-16: Kalian Ini Jago!

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyuntikkan semangat di latihan terakhir Timnas Indonesia U-16 jelang keberangkatan ke Piala AFFU-15 2017. Edy menyebut Timnas U-16 ini jago dengan bukti prestasi juara di Tien Phong Plastic Cup 2017 di Vietnam.

Edy mengatakan, kedatangan Timnas U-16 ke Thailand tujuannya adalah berjuang meraih kemenangan layaknya prajurit di medan perang untuk membawa pulang gelar juara.

"Kalau kalah kalian tidak mati, tapi seperti mayat hidup, tak ada yang menganggap. Konsentrasi, jangan memikirkan hal lain. Saya percaya kalian akan menang atas Myanmar," kata Edy di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Kamis (6/7).

Tak hanya itu, Edy yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mengkritik potongan rambut para pemain Timnas U-16 yang dianggapnya berantakan.

Ia meminta agar potongnan rambut pemain tidak gondrong karena dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi bermain di lapangan.

"Rambut jangan macam-macan. Kalian ini petarung bukan model. Kalau jadi bintang film boleh ke salon. Yang diikutin pemain luar itu gaya mainnya bukan rambutnya," ucapnya.

Edy juga menjambak beberapa rambut pemain yang gondrong sambil bersalaman.

"Tidak usah mikir rambut. Pemain bola itu dia banyak wanita. Jadi, jangan macam-macam," imbuhnya.

Edy juga meyakini lima tahun ke depan, para pemain Timnas U-16 ini bakal menjdi bintang masa depan Indonesia.

Selain itu, Edy juga mengkritisi soal pendidikan para pemain mudanya tersebut. Ia berharap, meski berkarier pendidikan tidak boleh ditinggalkan.

Menurut laporan dari pelatih Timnas U-16 Fakhri Husaini, ada beberapa pemain yang naik dari kelas dua ke kelas tiga SMA. Ada pula pemain yang loncat dari jenjang pendidikan SMP ke SMA yang sampai saat ini belum mendapatkan sekolah seperti Rendy Juliansyah.

"Kamu maunya sekolah di mana bilang! Kalau ada yang tidak mau menerima, kamu bilang. Kalau perlu saya tutup (sekolahnya)," tegas Edy.

Perintah itu dilontarkan Edy bukan dengan maksud memanjakan pemain. Tapi menurutnya, Indonesia harus membagi-bagikan pekerjaan masyarakatnya, termasuk pekerjaan sebagai pemain sepak bola.

"Saya tidak mau dengar ada hambatan sekolah. Kalau matematika tidak bisa, jangan kejar. Kamu belajar saja bahasa Inggris sama mengaji," tukasnya. (bac)

Let's block ads! (Why?)