Ditemui CNNIndonesia.com, Boboy menceritakan kronologi pengeroyokan yang ia alami usai laga panas antara Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dalam pertandingan pekan ke-16 Liga 1, Sabtu (22/7) malam. Laga berkesudahan dengan hasil imbang 1-1.
Boboy babak belur dihajar oknum Bobotoh, sebutan pendukung Persib.
Boboy merupakan satu dari puluhan The Jakmania yang 'menyusup' menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Pemuda berusia 28 tahun tersebut sudah tahu kalau Jakmania dilarang datang ke sana, tapi dia tetap nekat.
Tetap saja, ia bersama puluhan pendukung Persija lainnya nekat datang ke Stadion GBLA.
Baginya, menonton langsung tim berjulukan Macan Kemayoran itu adalah sebuah panggilan jiwa. Sehari sebelum pertandingan, Boboy mengaku hanya tidur sekitar dua jam, sebelum berangkat menggunakan bus dari Kalideres dengan tarif Rp75.000 pada pukul empat pagi.
Di Bandung, Boboy membuat janji bertemu di Stadion GBLA bersama rekannya yang seorang JakAngel dari Kalideres, Ririn Wahyuni.
Sama dengan Boboy, Ririn pun nekat pergi ke Bandung menggunakan bus. Temannya ini pula yang sempat ikut kena pukul bersama Boboy.
"Walau baru jadi sahabat sekitar dua tahun, Ririn saudara satu bendera oren," kata Boboy di Rumah Sakit Tarakan, Rabu (26/7) sore.
Neraka di GBLA
Boboy bertemu Ririn di GBLA usai mendapatkan tiket dari salah seorang temannya yang lain di Bandung. Boboy mengaku itu adalah pertama kalinya dia mengunjungi GBLA, usai sempat gagal ke sana pada 2014.
"Kami dapat tiket setelah meminta tolong kenalan orang Bandung yang bisa bahasa Sunda. Kami dapat empat tiket, dua saya ambil buat Ririn. Saya diantar orang Bandung ke stadion," ucap Boboy.
"Sampai sana, saya janjian dengan Ririn di gerbang utara. Ponsel (telepon seluler) sudah mati total. Sebelum masuk stadion, saya bikin status di facebook, 'Akhirnya bisa menginjakkan kaki di GBLA juga,'," ucapnya menambahkan.
Boboy sempat mengunggah foto keberadaannya di Stadion GBLA melalui akun facebooknya. (Dok. Ririn Wahyuni)
|
Namun euforia tiba di kandang lawan tak berlangsung lama. Mendadak Boboy merasa suasana di sana begitu mencekam lantaran ia hanya datang berdua saja dengan Ririn.
"Neraka lah buat kami yang anak The Jak, orang-orang seperti membidik dan memperhatikan kami. Kami padahal pakai baju biasa, tidak ada tulisan Jakarta. Sebenarnya orang-orang mungkin juga belum tahu bahwa kami Jakmania pada saat masuk stadion, hanya perasaan kami saja yang terlalu takut," ujar Boboy.
"Setelah foto-foto, kami bergerak cepat masuk stadion dari tribunee Q. Awalnya tribune kosong, tapi lama-lama banyak [Bobotoh]," ujarnya melanjutkan.
Euforia Membawa Petaka
Pertandingan Persib melawan Persija berlangsung seru. Persija lebih dahulu kebobolan lewat gol yang diciptakan Achmad Jufriyanto pada menit ke-15. Empat menit kemudian, Persija menyamakan kedudukan melalui Ramdani Lestaluhu.
"Ketika Ramdani cetak gol, saya teriak 'Ah, Anj***!', Ririn bilang, 'Ah, Bang***!'. Kami keceplosan berkata seperti itu saat Ramdani bikin gol (ke gawang Persija). Teriak begitu, tapi muka senyum," tutur Boboy.
"Nah, di situ kami dibidik para Bobotoh. Padahal, saya sudah tidak pakai baju Persija," tambahnya lagi.
Babak pertama berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Padatnya tribune membuat Boboy dan Ririn merasa haus. Keduanya pun beranjak dari tempat duduknya untuk sejenak pergi ke luar stadion.
Baru saja Boboy melangkahkan kakinya, ia langsung diadang salah seorang Bobotoh. Sementara Ririn berada tiga langkah di depan Boboy. Berdasarkan pengakuannya, tanya jawab penuh ketegangan pun terjadi antara Bobotoh dan Boboy.
"Mau ke mana, kang?" tanya Bobotoh yang tidak diketahui namanya tersebut.
"Mau cari air putih, kang." jawab Boboy.
"'Memang Viking mana, kang?' Bobotoh itu kembali bertanya," ucap Boboy.
"Langsung saya jawab: 'Viking Bekasi, Kang.'"
"Dia bertanya lagi: 'KTP (Kartu Tanda Penduduk) ada?'," kata Boboy menirukan pertanyaan Bobotoh tersebut.
"Tidak ada, Kang. Hilang."
Tak hanya di situ, Boboy membeberkan, Bobotoh tersebut menanyakan dompetnya
"Ada," jawab saya dengan spontan.
Dompet Boboy kemudian diperiksa oleh Bobotoh, sementara telepon genggam di kantong pakaian lainnya dicabut secara tiba-tiba.
Boboy saat dijenguk rekan-rekan sesama The Jakmania di Rumah Sakit Tarakan. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
|
"Sudah sebentar lihat dulu," timpal salah seorang Bobotoh lainnya. Dan, Bobotoh tersebut pun menemukan stiker sekolah Boboy dulu di belakang telepon genggamnya.
"'Wah, Jakarta nih!' begitu teriak Bobotoh dan saya langsung kena beberapa pukulan," ujar Boboy.
Ririn yang melihat kejadian tersebut berusaha membantu melindunginya. Takut sahabatnya terlibat lebih jauh dan memperkeruh situasi, Boboy meminta agar segala sesuatunya diselesaikan di kantor polisi. Namun, permintaan Boboy dibalas dengan sebuah pertanyaan.
"Lu kalau bukan anak The Jak tidak usah takut begini dong," kata Bobotoh tersebut.
Dilempar dari tribune
Tak berhenti di situ, Boboy membeberkan, sekumpulan Bobotoh di tribune tersebut kemudian berusaha menyalakan telepon genggam Boboy yang mati total.
"Tapi anak Viking ada yang bawa powerbank. Telepon saya ditunggu sampai hidup, sambil saya terus dipukuli. Ririn pun kena pukul. Perempuan berkerudung juga bahkan dipukuli laki-laki," ujar Boboy kepada CNNIndonesia.com.
Beruntung Ririn tidak terluka, hanya mengalami sedikit memar di pundak kanan. Saat telepon genggam tersebut menyala, terbongkar sudah semua penyamaran Boboy.
Para Bobotoh menemukan bukti foto bahwa Boboy benar The Jakmania. Boboy semakin dihujani bogeman.
Ririn lalu berusaha menerobos kerumunan Bobotoh yang sedang fokus memukuli Boboy. "Saya sempat menerobos lewat bawah. Semampu saya saja buat keluar dari kerumunan masa," ungkap Ririn saat dihubungi secara terpisah.
Ririn pergi mencari pertolongan polisi. Boboy kalah jumlah untuk memberikan perlawanan. Badannya pun, katanya, dilempar dari atas ke bawah tribunee.
Anggota Jakmania, Boboy, mengaku nekat meninggalkan orang tuanya ke Stadion GBLA demi panggilan jiwa. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
|
"Leher saya diinjak, setelah itu kepala saya ditusuk dan sekarang dijahit 24 jahitan. Ini masih di dalam stadion," terang Boboy sambil menunjukkan fotonya ketika terkapar.
"Ketika saya digotong polisi pun, ada polisi juga yang sempat kena gebukan," ucapnya menambahkan.
Boboy kemudian tak sadarkan diri dan dibawa ke Rumah Sakit Al Islam, Bandung. Pada Minggu (23/7) pagi, Boboy dijemput keluarga dan dipindahkan ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta. Hingga kini, Boboy masih menjalani proses pemulihan. (bac/ptr)
Baca Kelanjutannya Cerita Jakmania Dihujani Bogem Bobotoh di GBLA : http://ift.tt/2v9So5YBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Jakmania Dihujani Bogem Bobotoh di GBLA"
Post a Comment